[KATA AKU]

Sebenarnya apa yang membuat bertahan? Tuntutan, kebersamaan, atau paksaan. Apapun alasannya, hebat sudah bertahan hingga sejauh ini. Simpang siurnya keadaan kadang membuat enggan untuk berkecimpung di dalamnya.

Rasa malas, bosan, jenuh memang tidak dapat dielakkan. Agaknya fase ini memang akan terjadi. Setiap orang pasti akan sampai pada titik di mana ia akan merasakan itu semua. Tapi bagaimana cara kita bisa menyikapinya.

Kadang menjadi orang paling bodo amat dengan keadaan, menjadi paling peduli, menjadi paling sentimen, atau menjadi yang tidak pernah dihargai. Perlu saja untuk diketahui, masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh. Setiap orang punya cara tersendiri untuk peduli.

Rahasianya, banyak sekali rasa-rasa yang rela disimpan, di halaman paling terbengkalai. Kadang menjadi rasa paling egois, karena ingin dianggap hidup. Menjadi paling rapuh, karena terlalu lelah memendam. Menjadi paling terluka, karna terpaksa bungkam.

Jauh sebelum negara api menyerang, harmonisnya sebuah hubungan terjalin erat di dalamnya. Dengan berlalunya waktu semuanya seperti gelas kosong yang berdebu, begitu-begitu saja. Malah lucu serta gemas saat dikenang.

Perihal semua apa yang terjadi, sebenarnya rindu ingin mengulang kembali. Rentetan kenangan tersimpan rapi di tempat terdalam, terima kasih kawan-kawan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Destinasi Wisata: Pantai Duta - Probolinggo

M a - n u - s i a